Bismillah...
Assalamualaikum...
Hanya selembar kain tapi bernilai marwah diri dan agama, terlihat sepele tapi bisa merubah banyak hal. Itulah hijab, jilbab muslimah atau apalah itu disebutnya...
Dibalik fakta bahwa setiap perempuan berhijab itu memakai hijab karena dia beragama Islam dan ini merupakan perintah agama yang tertuang dalam kitab suci, sebenarnya masing-masing memiliki keputusan memakai hijab dengan alasan dan latar belakang yang berebeda-beda.
Ada niat, story dan history yang berbeda-beda dan itu bisa jadi takaran dari seberapa kuat upaya dia dalam beristiqomah. Kenapa begitu?
Karena ada yang berhijab karena : di suruh orang tua / kerabat, sekedar mengikuti lingkungan dan tren, demi mendapatkan sesuatu atau dengan tujuan tertentu, tapi ada juga yang pure Lilahi Ta'ala.
Apakah ada yang salah? Sebenarnya nggak ada yang berhak menjudge ini benar atau salah, bahkan bisa dibilang apapun latar belakangnya semua tetap sama, yaitu awal yang baik.
Cuma... kalau niat yang baik tidak diiringi dengan ilmu yang mengikat, maka takut hasilnya akan berbeda dari ekspektasi umum. Alasan awal berhijab ini pula yang bisa menjadi sebab musabab kenapa sebuah niat bisa cepat berubah bahkan hilang.
Kasus Lepas Hijab...
Banyak kan? Mungkin di kalangan kita juga banyak, bahkan di kalangan public figure atau selebriti pun sering menimbulkan huru-hara dan pro kontra.
Disayangkan pastinya.
- Lepas Hijab Setelah Cerai
Kalau kita lihat contoh dari seleb, yang paling umum adalah setelah mereka mendapatkan ujian, khususnya dalam berumah tangga, banyak yang setelah bercerai, mereka buka hijab.
Relasinya apa ya?
Apa karena mereka memakai hijab karena di suruh suaminya, sehingga setelah mereka bercerai si perempuan merasa tak perlu lagi pakai hijabnya?
Atau karena kecewa sama Allah? (Naudzubillah) Mungkin dia berpikir kenapa ia harus mengalami hal yang tentu saja merupakan ujian yang berat. Hal indah seperti pernikahan ternyata hanya berakhir hancur.
Sampai ada yang bilang 'Bermasalahnya dengan manusia, kenapa Allah yang disalahkan?'
Sebelum nikahpun setelah baligh kita udah ada kewajiban untuk berhijab, justru malah salah jika banyak orang berstatement 'aku akan berhijab setelah nikah'. Ya bener, lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali, kalau kita berhijab setelah menikah, kita bisa menyelamatkan suami kita dari tanggung jawabnya di hadapan Allah saat di akhirat kelak. Tapi sebelum menikah, tanggung jawab itu ada pada ayahmu, jadi sebenarnya nggak ada alasan dan nggak ada relasinya memakai atau tidak memakai hijab dengan menikah atau belum, dengan pernikahan baik ataupun buruk.
- Lepas Hijab karena belum yakin
Pernah saya lihat salah satu selebgram yang melepas hijab dan di cecar pertanyaan oleh netizen, salah satunya "Pindah keyakinan ya?" kemudian dia jawab "Iya, saya memang pindah keyakinan, yaitu dulu yakin menggunakan hijab tapi sekarang nggak. Tapi saya masih waras mempertahankan iman yang hanya saya dan Tuhan tahu."
Ya simple sih, itu yang namanya GAGAL ISTIQOMAH.
Antara paham itu benar tapi nggak mau aja ngelakuinnya karena sedang asyik dengan kehidupan lain yang nggak sinkron dengan keagamaan. Atau memang motivasinya awalnya salah, ilmunya nggak sepenuhnya ngerti sehingga pas motivasinya meluntur ya udah malas juga mempertahankan.
Misal motivasi ngikuti tren, ngikuti temen, karena disuruh atau karena naksir anak pak ustadz. Yang kayak gini kemungkinan lepas lagi banyak sihhh
Gagal istiqomah ini. Hal yang aku paling takutkan, bahkan ya aku pernah juga sih sedikit banyak mengalami. Misal dulu sanggup baca Qur'an 1 juz 1 hari, sekarang banyak alasan.
Setiap mendengar kata 'gagal istiqomah' aku teringat kalimat "Allah, safe me from myself"
Kalau kitanya masih di amanahin hidayah sama Allah, mau dilingkungan atau keadaan apapun ya prinsip nggak akan berubah, kelakuan dan kebiasaan pun nggak bakal gampang dipengaruhi. Jadi pertama kali kita harus menyelamatkan diri kita dari diri kita sendiri yang labil ini.
Gagal istiqomah ini menurutku ada tarafnya. Gagal istiqomah ini kan istilahnya 'kemunduran' ya. Namanya hijrah itu kan baru start awal, kemudian melakukan ketaatan lain itu berarti mulai jalan pelan-pelan menuju GOAL. Tapi kalau berhenti, berbalik arah atau meninggalkan suatu ketaatan ya mundur lagi tuh langkahnya.
Menurutku juga, gagal istiqomah yang ringan ada yang berat. Yang ringan mungkin dia dalam tahap futur, masa melempem kayak orang keberatan dosa tapi beberapa masa dia kembali semangat ibadah lagi. Yang berat, ya dia meninggalkan dan melepaskan hijrahnya itu.
Ini semua nggak lepas dari pengaruh besar LINGKUNGAN sih menurutku. Kalau kamu kumpul dengan orang sholeh, ya ke recharge terus imanmu, keyakinanmu makin kuat. Kalau kamu hijrah tapi kamu kumpulnya sama yang haha hihi. Surga Neraka yang kamu pelajari dengan keringat dingin dulupun ya mudah juga teralihkan.
***
Memang sebelum berhijab alangkah baiknya berilmu dulu. Kalau sudah punya niat berhijab, coba cari dulu ilmunya kenapa Allah memerintahkan kita, apa manfaatnya, dll supaya kita mantap dan selalu ingat dengan ilmu ini sehingga apapun yang terjadi, hijab nggak lagi jadi tumbal tapi dia selalu jadi perisai yang harus dibawa di medan perang bernama dunia.
Karena kalau nggak paham apa pengaruhnya menutup aurat bagi diri kita sendiri, kita jadi nggak ada beban untuk nggak menutup aurat. Dan semuanya itu jatuhnya hanya tentang pilihan masing-masing, karena Allah juga membebaskankan kita memilih jalan yang mana beserta resiko yang kita tanggung kelak.
Sedangkan kalau kita tahu fungsi hijab itu agar kecantikan kita nggak menggoda banyak mata, melindungi diri kita dari mata-mata nakal, simbol kehormatan perempuan, bahkan melindungi ayah dan suami kita bahkan anak dan saudara laki-laki kita di akhirat. Kamu pasti jatuh cinta dengan hijab sampai kapanpun. InsyaAllah.
***
Jangan permainkan hijab ya... jangan pakai dia untuk menodai imej perempuan berhijab lainnya yang menggunakannya dengan ilmu atau untuk menciptakan imej palsu demi menarik perhatian orang lain.
Pakailah karena tujuan agama dan Allah semata.
Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar