Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here

Jumat, 05 Agustus 2022

Lepas Hijab, Patah hati dan Circle Pergaulan

Bismillah...

Assalamualaikum... 


Hanya selembar kain tapi bernilai marwah diri dan agama, terlihat sepele tapi bisa merubah banyak hal. Itulah hijab, jilbab muslimah atau apalah itu disebutnya... 

Dibalik fakta bahwa setiap perempuan berhijab itu memakai hijab karena dia beragama Islam dan ini merupakan perintah agama yang tertuang dalam kitab suci, sebenarnya masing-masing memiliki keputusan memakai hijab dengan alasan dan latar belakang yang berebeda-beda. 

Ada niat, story dan history yang berbeda-beda dan itu bisa jadi takaran dari seberapa kuat upaya dia dalam beristiqomah. Kenapa begitu?

Karena ada yang berhijab karena : di suruh orang tua / kerabat, sekedar mengikuti lingkungan dan tren, demi mendapatkan sesuatu atau dengan tujuan tertentu, tapi ada juga yang pure Lilahi Ta'ala. 

Apakah ada yang salah? Sebenarnya nggak ada yang berhak menjudge ini benar atau salah, bahkan bisa dibilang apapun latar belakangnya semua tetap sama, yaitu awal yang baik. 

Cuma... kalau niat yang baik tidak diiringi dengan ilmu yang mengikat, maka takut hasilnya akan berbeda dari ekspektasi umum. Alasan awal berhijab ini pula yang bisa menjadi sebab musabab kenapa sebuah niat bisa cepat berubah bahkan hilang. 

Kasus Lepas Hijab... 

Banyak kan? Mungkin di kalangan kita juga banyak, bahkan di kalangan public figure atau selebriti pun sering menimbulkan huru-hara dan pro kontra. 

Disayangkan pastinya. 

- Lepas Hijab Setelah Cerai 

Kalau kita lihat contoh dari seleb, yang paling umum adalah setelah mereka mendapatkan ujian, khususnya dalam berumah tangga, banyak yang setelah bercerai, mereka buka hijab. 

Relasinya apa ya? 

Apa karena mereka memakai hijab karena di suruh suaminya, sehingga setelah mereka bercerai si perempuan merasa tak perlu lagi pakai hijabnya? 

Atau karena kecewa sama Allah? (Naudzubillah) Mungkin dia berpikir kenapa ia harus mengalami hal yang tentu saja merupakan ujian yang berat. Hal indah seperti pernikahan ternyata hanya berakhir hancur. 

Sampai ada yang bilang 'Bermasalahnya dengan manusia, kenapa Allah yang disalahkan?'

Sebelum nikahpun setelah baligh kita udah ada kewajiban untuk berhijab, justru malah salah jika banyak orang berstatement 'aku akan berhijab setelah nikah'. Ya bener, lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali, kalau kita berhijab setelah menikah, kita bisa menyelamatkan suami kita dari tanggung jawabnya di hadapan Allah saat di akhirat kelak. Tapi sebelum menikah, tanggung jawab itu ada pada ayahmu, jadi sebenarnya nggak ada alasan dan nggak ada relasinya memakai atau tidak memakai hijab dengan menikah atau belum, dengan pernikahan baik ataupun buruk.   


- Lepas Hijab karena belum yakin 

Pernah saya lihat salah satu selebgram yang melepas hijab dan di cecar pertanyaan oleh netizen, salah satunya "Pindah keyakinan ya?" kemudian dia jawab "Iya, saya memang pindah keyakinan, yaitu dulu yakin menggunakan hijab tapi sekarang nggak. Tapi saya masih waras mempertahankan iman yang hanya saya dan Tuhan tahu."

Ya simple sih, itu yang namanya GAGAL ISTIQOMAH. 

Antara paham itu benar tapi nggak mau aja ngelakuinnya karena sedang asyik dengan kehidupan lain yang nggak sinkron dengan keagamaan. Atau memang motivasinya awalnya salah, ilmunya nggak sepenuhnya ngerti sehingga pas motivasinya meluntur ya udah malas juga mempertahankan.

Misal motivasi ngikuti tren, ngikuti temen, karena disuruh atau karena naksir anak pak ustadz. Yang kayak gini kemungkinan lepas lagi banyak sihhh

Gagal istiqomah ini. Hal yang aku paling takutkan, bahkan ya aku pernah juga sih sedikit banyak mengalami. Misal dulu sanggup baca Qur'an 1 juz 1 hari, sekarang banyak alasan.

Setiap mendengar kata 'gagal istiqomah' aku teringat kalimat "Allah, safe me from myself"

Kalau kitanya masih di amanahin hidayah sama Allah, mau dilingkungan atau keadaan apapun ya prinsip nggak akan berubah, kelakuan dan kebiasaan pun nggak bakal gampang dipengaruhi. Jadi pertama kali kita harus menyelamatkan diri kita dari diri kita sendiri yang labil ini.

Gagal istiqomah ini menurutku ada tarafnya. Gagal istiqomah ini kan istilahnya 'kemunduran' ya. Namanya hijrah itu kan baru start awal, kemudian melakukan ketaatan lain itu berarti mulai jalan pelan-pelan menuju GOAL. Tapi kalau berhenti, berbalik arah atau meninggalkan suatu ketaatan ya mundur lagi tuh langkahnya. 

Menurutku juga, gagal istiqomah yang ringan ada yang berat. Yang ringan mungkin dia dalam tahap futur, masa melempem kayak orang keberatan dosa tapi beberapa masa dia kembali semangat ibadah lagi. Yang berat, ya dia meninggalkan dan melepaskan hijrahnya itu.  

Ini semua nggak lepas dari pengaruh besar LINGKUNGAN sih menurutku. Kalau kamu kumpul dengan orang sholeh, ya ke recharge terus imanmu, keyakinanmu makin kuat. Kalau kamu hijrah tapi kamu kumpulnya sama yang haha hihi. Surga Neraka yang kamu pelajari dengan keringat dingin dulupun ya mudah juga teralihkan. 

***

Memang sebelum berhijab alangkah baiknya berilmu dulu. Kalau sudah punya niat berhijab, coba cari dulu ilmunya kenapa Allah memerintahkan kita, apa manfaatnya, dll supaya kita mantap dan selalu ingat dengan ilmu ini sehingga apapun yang terjadi, hijab nggak lagi jadi tumbal tapi dia selalu jadi perisai yang harus dibawa di medan perang bernama dunia. 

Karena kalau nggak paham apa pengaruhnya menutup aurat bagi diri kita sendiri, kita jadi nggak ada beban untuk nggak menutup aurat. Dan semuanya itu jatuhnya hanya tentang pilihan masing-masing, karena Allah juga membebaskankan kita memilih jalan yang mana beserta resiko yang kita tanggung kelak. 

Sedangkan kalau kita tahu fungsi hijab itu agar kecantikan kita nggak menggoda banyak mata, melindungi diri kita dari mata-mata nakal, simbol kehormatan perempuan, bahkan melindungi ayah dan suami kita bahkan anak dan saudara laki-laki kita di akhirat. Kamu pasti jatuh cinta dengan hijab sampai kapanpun. InsyaAllah.  

***

Jangan permainkan hijab ya... jangan pakai dia untuk menodai imej perempuan berhijab lainnya yang menggunakannya dengan ilmu atau untuk menciptakan imej palsu demi menarik perhatian orang lain. 

Pakailah karena tujuan agama dan Allah semata. 


Wassalam








Read More

Antara Public Figure, Haters, Sanjungan dan Hujatan

Assalamualaikum...

Bismillah...

Kalian ngerasa nggak sih beban pikiran kita lumayan bertambah sejak jaman semakin maju dan teknologi semakin canggih? 

Kayaknya semuaaaaa gitu bisa kita pantengin dan bisa kita cari tahu hanya dari benda kecil bernama smartphone. Perkembangan dunia entertainment, bisnis dll juga berkembang pesat disini, semua terasa sangat mudah tapi juga semua masalah juga banyak yang berasal dari sini.

Jaman dulu, kalau kita mau lihat artis favorit kita cuma bisa lewat TV atau majalah. Ngelihat berita negara maupun dunia juga cuma bisa dari TV, Radio atau surat kabar. Nggak suka dengan apa yang tersaji ya cuma bisa ngedumel-ngedumel sendiri. Benci sama artis ataupun berita ya cuma bisa ganti channel sambil nggerundel, "Ih Jijay!" Atau paling nggak ya ngegibah sama tetangga atau teman di kanan kiri aja "Eh, tahu nggak sih artis X, mau cerai, emang lah tuh mukanya emang playboy." 

Thats all... kegabutan jaman old.

Sebagian kita nggak tahu cara reach out sang public figure dan hanya mengagumi maupun membenci dari jauh. Kalaupun ada fans terniat, mereka adalah yang tergabung dalam sebuah fans club yang rela mengirimkan kado dan surat pada alamat yang mungkin bisa di ketahui, tanpa tahu apakah kado dan surat itu bakal di pake dan di baca sama di artis pokoknya mah cinta.

Jadi public figure atau seleb atau artis kemungkinannya dari dulu ya itu itu aja. Punya fans dan haters. 

Sudah hal wajar ya, karena sekelas manusia paling mulia yang nggak punya aib seperti Nabi Muhammad SAW aja ada pembencinya, apalagi manusia akhir jaman seperti sekarang yang kelakuannya ya khas akhir jaman ya. Serba kadang-kadang. 

Perkara dunia perseleban memang terkadang terkesan berlebihan. Entah itu di dalam atau luar negeri, sekarang yang ngefans keblinger yang ngehate nggak kalah edan juga. 

Cuma semua itu makin menjadi-jadi setelah teknologi berkembang pesat dan semuanya bisa di akses seperti sekarang. 

Mengakses kehidupan orang lain dan menyebarkan informasi tentang kehidupan kita tinggal modal jari (dan kuota) jadi menelan jutaan omongan orang yang antah-berantah udah bisa sekali lirik dan jadi makanan sehari-hari   

Hanya dengan melihat dalam layar hengpon kentang maupun hengpon sultan, orang kadang merasa  sudah mengetahui isi dunia ini dan merasa mempunyai hak untuk melakukan segalanya bahkan tidak banyak batasan untuk berkata apapun. 

Banyak orang mendadak seperti juri kehidupan, menilai begini begitu. Menjudge begini begitu. Sebenarnya hal seperti itu bisa wajar juga, karena kadang orang yang meng-share atau memposting pun kurang pertimbangan tentang dampak apa yang akan terjadi jika dia membagikan postingan yang mungkin bisa dilihat oleh berbagai kalangan. 

Sebenernya manusiawi sih kita nggak suka sama orang. Hak masing-masing dan sah-sah aja entah itu dengan alasan yang rasional atau nggak. Misal nggak suka karena dia terlalu tamvan. wkwk

Akupun sama, karena aku tipe manusia seperti ini maka biasanya aku nggak suka manusia yang begitu, maka ada aja perasaan perasaan seperti : ingin menasehati bahkan pingin ngegas. Kalau perasaan ingin menghina? Jujur ada, karena aku manusia biasa yang hatinya masih ada unsur darknya, walau begitu diusahakan dalam batin saja lalu cepat-cepat beristighfar.  

Berikut poin-poin yang kita temukan di postingan public figure kecuali iklan pelangsing dan iklan netflix :


1. Di marahi karena pakaian seksi atau pose mesra

Ini sering ya... dan apa jawaban mereka "Ini akun saya, my account my rule, nggak suka tinggal unfollow." 

Bener nggak? Ya bener sih, nggak suka sama postingan dan gaya orang ya nggak usah follow, ngapain kita capek-capek lihat postingan yang bikin kita eneg terus merong-merong? 

Cuma... kalau mau lihat sisi lain maksud dari netizen yang mengomentari hal ini, mungkin saja si neti emang nggak follow, tapi nemuin postingan si artis dari explore IG ataupun nggak sengaja lihat berita lalu mampir saking tercengangnya lihat foto itu. Karena nggak harus follow untuk KELIHAT postingan orang. (apalagi berita sekarang mah tinggal comat comot postingan akun artis), lalu ia meninggalkan komentar itu untuk menyadarkan si artis bahwa apa yang dia posting itu nggak baik dan mungkin menimbulkan dampak misal : dilihat anak kecil, ditiru anak umur nanggung (abege setengah jadi), laki-laki yang pikirannya jorok. 

Mungkin dia adalah seorang ibu atau istri yang membayangkan bagaimana kalau anak dan suaminya melihat hal tersebut. 

2. Mampir cuma mau ngomentari fisik

Menurut stereotype umum, orang itu kan jadi artis karena cakep, tapi banyak juga kan yang jadi artis bukan karena tampangnya? Mungkin dia ada bakat lain entah akting, komedi, entah movement atau karyanya yang booming dan dia jadi influencer terkenal, dll

Dan banyak yang mukanya ya biasa aja gitu standar rakyat biasa kayak aku, bukan orang-orang glow up atau keturunan bibit unggul di bidang muka ya istilahnya -_-

Tapi kok ya masih pada primitif ngomentarin fisik orang? Emangnya mukanya yang berkarya? Mukanya yang ngeluarin ide brilian? Cantik ganteng 'NO karya' juga paling kalian nyinyirin juga. 


3. Jadi kompor masalah pribadi 

Ga munafik sih, karena aku juga main sosmed, mau ga mau jadi tahu sedikit banyak soal permasalahan penting dan ga penting yang bersliweran di sosmed termasuk masalah pribadi artis yg selalu jd bahan segar media infotainmet dan netizen sang komentator handal dimana aku juga terperosok kebodohan  kadang gatal pingin komentar.

Meski kita berdalih ada kesempatan maupun hak berargumen karena si publik figure membuat postingan dan konten, kemudian kolom komentar tersedia terpampang nyata, tapi kalau saja semua netizen cukup pintar dan bijak untuk tidak memperpanas keadaan dengan saling berargumen mana yang benar dan mana yang salah, lalu membicarakan si pemilik postingan di postingannya sendiri sehingga terbaca hal-hal yang diucapkan gamblang, vulgar bahkan  julid nyinyir jahat level 100, sehingga  manusiawi tersulut emosinya, bahkan ketika ada beberapa orang di dalamnya maka akan memicu saling klarifikasi dan saling menuding, lalu rusaklah hubungan mereka. Kuamati banyak loh hubungan teman, hubungan keluarga bisa hancur gara-gara hasutan netizen. 

Bisa bayangin gak sih betapa setannya para komentator dan netizen? Karena dalam Islam pun disebut, setan itu berupa jin dan manusia, bukan hanya yang ghoib. Tapi manusia menyebabkan ke mudhorotan itu ya setan juga sebenarnya. 

Padahal selama permasalahan itu tidak terlalu merugikan publik sebenarnya keributan macam itu  mudah teredam dan tenggelam sendiri. Netizen nggak perlu repot-repot mikirin masalah orang lain mendadak berdandan ala mediator paling handal. 

Sebenernya aku itu udah punya rem dalam diri untuk nggak terlalu mengkonklusikan orang hitam putih, kalaupun gatal ingin komentar hindari kata-kata yang judgemental atau menghakimi. Ya aku sendiri pernah keperosok ya hehe... gara-gara saking nyebelinnya dan saking seringnya lewat beranda, kesel juga dan akhirnya jari tak kuasa menahan ketikan lalu sedikit ngegas. Meski sebenernya aku lebih sering ngegasin komen netizen yang sok keras sih. 

Tapi lambat laun aku tersadar bahwa aku bisa menyesali kata-kataku ketika orang itu berhasil memperbaiki dirinya. Meskipun ada kemungkinan tipis dia akhirnya tersadar karena hujatan dan kritikan tajam, mending kita nasehatinya dengan cara yang baik karena aku sendiri merasakan kalau kalimat itu sungguh tajam. Kamu di hina satu orang aja kepikirannya bisa berhari-hari, sakitnya bahkan bisa keinget selamanya. Apalagi kalau di keroyok. 

Nasehati itu boleeeehhh banget sih menurut aku. Tapi dalam Islam etikanya adalah face to face, karena kalau nasehati di depan orang banyak itu berarti mempermalukan. Wicis mengekritik orang dengan konten tiktok, IG atau di kolom komentar kan juga melahirkan ghibahan lebih banyak lagi. Caranya ya DM aja lah... kalau mau banget datangin rumahnya duduk berdua menasehatin dan dianya mau ya monggo juga. 

***

Tapi kalau sekalinya di sanjung-sanjung... 

Udah, the champion banget dah. Mau apapun alasan kamu di sanjung, ntah karena sekedar viral karena ke good lookingan atau eksistensi yang menarik publik entah konotasi baik atau buruk, kamu bakal dapet rejeki nomplok. 

Intinya, cari perhatian yang banyak publik = uang. Di jaman sekarang. 

Dunia keartisan atau public figure sudah nggak sesusah jaman dulu yang harus mulai dari figuran dulu, audisi muter kesana kemari, jadi cover majalah, harus punya suara bagus, akting bagus atau skill ke artisan lainnya. Jadinya sekarang banyak sajian yang makin awur-awuran di media kita. Lihat saja acara TV nya, banyak tamu undangan yang yaaa....

Tapi bukannya nyinyir atau iri. Akui saja kalau kenyataannya jaman sekarang itu pokoknya viral entah perkara skill maupun kontroversi yang buruk, selama kamu bisa menarik atensi banyak publik. Semua brand menghampirimu... nggak peduli imejmu, nggak peduli jalan tenarmu, yang penting sosmedmu dilihat banyak orang, beritamu menarik komentar orang entah itu baik buruk. THAT's ALL

Beda banget sama dunia keartisan Korea dan Jepang. Dimana kalau artis kedapatan ada kasus dikit  aja, mereka pasti hengkang, dan bisa bertahun-tahun, kalaupun balik tak bisa bersinar lagi bahkan banyak yang hilang selamanya. 

Di Indonesia. Kalau kontroversi dan kasusmu menarik banyak orang, kalian akan mendapatkan keuntungan banyak juga. Di undang TV, Youtuber bahkan digandeng brand-brand. Wow! Luar biasa !

Masalah benar atau salahnya hal diatas, tergantung kamu mau sudut pandang seperti apa. Kalau secara negara ya mungkin sah-sah aja, cuma kalau terlalu pamer harta ati-ati diincer pajak wkwk. Kalau mau sudut agama ya tanya pada ustadz. 

Tapi sebaliknya, kalau aku boleh saran juga sama public figure yang nggak mungkin banget baca blog ini... 

Namanya PUBLIC FIGURE dimana artinya itu figur masyarakat. Kalian sudah tahu dong pekerjaan kalian ini berkaitan erat dan tak bisa dipisahkan dengan perkara hal-hal yang PASTI bakalan dilihat, ditonton dan berpotensi ditiru, dicontoh dan menginspirasi jutaan mata orang. 

PLEASE BANGET... Bijaklah sebelum membuat sesuatu yang kalian labeli karya atau konten ini. Apa dampak baik buruknya bagi orang lain. Udah pada dewasa tahu dong mana yang baik dan buruk. 

Kalaupun kalian punya keburukan ya sama aku juga punya banyak, tapi nggak perlu hal itu yang sengaja dijadi kan bahan dibungkus jadi tontonan yang berpotensi ditiru atau disebarluaskan , kesannya mengharapkan pengakuan dan normalisasi atas hal-hal negatif, dan aku merasa banyak yang berhasil!

Berkedok APA ADANYA. Gak bisa gitu sih. 

Kalian bertanggung jawab sama apa yang kalian sajikan ke masyarakat ato netizen. 

Tapi kalau nggak tahu konsepnya dosa jariyah. Ya sudah, kita tidak sefrekuensi. Dan end game.

Karena kalau di Islam (bawa bawa agama terus karena emang agamaku Islam ya...) 

Ada orang-orang yang berbuat buruk terinspirasi karena dirimu maka kamu bisa menanggung dosa mereka juga. Jutaan orang meniru kelakuanmu yang buruk ya kamu dapet juga dosanya kayak bisnis MLM gitu dehh... Kalau nggak percaya hal demikian ya do what you like, up to you alias sakarepmu..

***

Sekian... mohon maaf kalau ada yang tidak nyaman di baca. Semoga ada manfaatnya, kalau tidak ada manfaatnya maafkan lagi karena sudah membuang waktu anda membaca sampai sini. 

Wassalam !






Read More

Minggu, 27 Maret 2022

Kadrun, Panggilan yang Muncul Ketika Pembenci Islam Sudah Punya Panggung

Bismillah... 

Ngerasa banget, beberapa tahun ini di Indonesia, muslim di hantam dari segala sisi, kebenaran di redam dengan kekuasaan, pembelaan dianggap perlawanan, satu persatu digiring pelan-pelan, dibuatkan skenario agar apa yang berkaitan dengan hal benar di Islam di stigmakan sebagai sebuah langkah inteloran dan pemberontakan.

Ada yang berusaha meredupkan cahaya Islam....

Muslim yang menonjolkan jati diri dan prinsip agama dalam kehidupannya dianggap macam-macam dan dapat julukan yang beraneka ragam pula... 

Kadrun yang paling populer... Lainnya? Ada fanatik, radikal, onta, ekstrim, pembawa bom, teroris dll 

.

"Yang kita lawan bukan agamanya kok... tapi oknumnya..." 

Nye nye nye nye....Ada yang ngeles begitu tapi...

Hmm... I am not sure....

Banyak contohnya, dimana jelas-jelas yang kalian serang itu dalil dan ajaran agamanya, bukan orangnya.

Kadrun.. Kadal Gurun... Onta... identik dengan Arab, dan Arab identik dengan Islam khaaannn? Karena Nabinya orang Arab.

Buktinya kalau kita pada protes tentang kebijakan di negara ini kalian suruh kita pindah ke Arab...

Mau banget aku mah kalo bisa pindah ke Arab, bukan karena pemerintah Arab atau orang Arabnya, tapi biar lebih dekat dengan tempat bersejarah nan teristimewa bagi umat muslim.... 

.

Pun kalau mendengar orang-orang saling memanggil sebutan akhi, ukhti, ana, antum...pada gerah kepanasan, mendidih ubun-ubunnya kayak habis dirukyah.  

Jangan jadi Arab katanya.

.

Apa kabar yang disana masih dipanggil koko, cici, tacik?

Berani kah bilang jangan jadi China?

.

Ya memang semua ada hattersnya termasuk Islam. Tapi kerasa banget loh Islam ini yang diserang ajarannya, itu yang aku ga terima pingin merong merong meronta sayyyy

Ini bukan menuding yang seperti itu non muslim aja ya... yang muslim tapi nggak suka sama ajaran agamanya juga banyak kok... Muslim tebang pilih. Muslim karena dilahirkan muslim, muslim karena berKTP muslim dan mereka 'have no idea about any other religion' , muslim yang sebenarnya gaterima terlahir muslim tapi bingung juga kalau pindah agama, jadi ya tenteng aja deh status Islamnya daripada dibully sebagai atheis dan agnostik kan? 

Nenteng status 'beragama Islam' tapi paling semangat hate comment ke Islam terus. Ngikik... Kayak kamu punya jabatan tapi kamu juga ngolok-ngolok jabatanmu sendiri, misal kamu kerja sebagai komisaris "Komisaris seperti saya itu biasanya sih orang-orang munafik, suka banget bohongin sesamanya dan gampang memanipulasi data. Gajinya gede karena manfaatin orang aja sih" wkwkwkwk kocak!

Paling yang bikin mereka keliat Islam ya pas lebaran beli baju baru, makan ketupat mau banget, apalagi THRnya. Tapi diberitahu soal peraturan di agamanya.  yang menyebarkan ajaran agamanya, keberatan, buang muka dan mencibir. 

Tapi kalo kesakitan kukunya kecabut karena ketiban ulekan batu, tetep aja yang keingat Tuhannya, teriak "Ya Allah... Ya Allah... " tapi kalo lagi sehat wal afiat ajarannya jadi bahan bulan bulanan. Hahaha lucu. 

.

Ini aku mau curhat aja ya... 

Disini aku cuma miris, meski nggak bisa aku ungkap semua secara detail tapi sebagai orang dewasa yang waras, ini kerasa banget menusuk di hidung bahwa para pembenci pencaci agama begitu punya ruang yang leluasa, bahkan mungkin udah di sediakan skrip berjilid-jilid dan uang akomodasi, disediakan pula doorprize dan grandprize

Bahkan mungkin sistemnya mirip MLM, bisa beranak pinak dan sanggup membius peserta untuk join club. Bahkan sanggup endors ke influencer paling top kelas kakap. Buzzer ya istilah kerennya sekarang

Dunia buzzer mereka menyediakan layanan :

Endors soal "jilbab adalah budaya Arab yang menggeser budaya Indonesia"

Endors soal "daftar ustadz yang intoleran." 

Endors kalo "nikah beda agama itu toleransi tertinggi."

Endors kalo "identitas Islam berupa huruf hijaiyah harus segera digeser dan dihapus, termasuk tulisan halal."

Endors kalo "suara toa Masjid harus dikecilin dan disamain suara anjing."

Endors "menolak kedatangan ustadz radikal."

Endors "setiap perayaan umat muslim tanggalnya harus diundur, biar apa? ya biar menunjukkan kuasaku aja atas mereka" Dan biar kubu-kubuannya makin tajam ! Kubu yang sesuai apa yang tercetak di print dan kubu nurut pemerintah. Simpelnya sekarang kubu Muhammadiyah dan NU. 

Dan apalagi ya, lama vakum nulis, sebenarnya skrip yang udah di jalani udah banyak tapi lupa catat.

Pokoknya ini itu banyak sekaliiii.... *nada lagu doremon

.

Berasa dajjal lagi training anak buahnya ya.... tipu dayanya dahsyat sekali apalagi mereka yang punya panggung, harta, kekuasaan dan media. Banyak kaum terpengaruh terseret arus, percaya dengan semua skrip busuk mereka, bahkan sadar atau tidak sudah berada di pihak mereka.

Banyak pula yang tak sadar apa yang terjadi dan hanya menunggu waktu penentuan.

Sementara yang terus berusaha di garis yang benar, harus bisa bertahan meski sudah memar, bonyok, berdarah-darah. Sakit dan berat tapi harus tetap stay di jalur yang sama. 

.

Ehem ! Tes 1 2 3... Bentar tarik nafas dulu. Pingin muntahin semua uneg uneg dan eneg enegku disini. Kalau terkesan ngegas dan galak, maap, ya emang iya... toh ini lahan curhat gue yang sepi-sepi aja kagak aku promoin kemana mana. Kalau ada yang baca, SELAMAT ANDA NYASAR !

.

Gini ya bro sis...

Kalau gerah dengan budaya Arab, coba sana kalian pake kebayanya tiap hari. Stop juga Korean style  kalangan anak muda. Ngomong juga ga boleh bahasa gaul, apalagi bahasa Jaksel yang sangat ke Enggres enggresan, harus pake bahasa Indonesia yang baik dan benar !

Sok-sokan paling Indonesia. Padahal disini budaya ngerendahin sesama WNI masih menjamur.

Contoh, PARA ORANG DAERAH, dari Jawa misal, dibilang medoklah, kampunglah, keturunan babu, apalah... Padahal budaya Jawa juga asalnya dari Indonesia.

Sesama Indonesia masih rasis aja sok keras lu pade bro... sok paling nasionalis, si paling toleransi.

NGAKAK. 

Dididik dulu ya sesamanya buat menghargai perbedaan suku bangsa, ga usah nyinyirin agama dulu. Kejauhannn... 

.

Dan satu lagi,

Kalau ada kebobrokan di Indonesia jangan sekali-kali kalian bilang, "Negara Islam tapi kejahatan meraja lela, orang zina banyak, orang bodoh bejibun..."

Monmaap. Kalau disini Negara Islam, gak ada tuh yang berani ngelecehin agama apalagi muncul istilah Kadrun. Coba sebutin dasar hukum negara yang dilakukan sesuai Quran ada? Hukum pidana yang bersumber dari ajaran Islam dan diterapkan banget, ada juga gak? Koruptor aja di potong masa tahanan, pembunuh juga dibebaskan gitu aja karena yang dibunuh kaum kadrun yang mereka benci, Wkwkwkwk... Negara Islam dari Hongkong !

Kalo emang Negara Islam, nggak mungkin yang pake hotpants dan tanktop wara-wiri di jalanan, wong di peringati pake pakaian sopan aja uda teriak-teriak HAM.

Wong sempet ada wacana pelajaran agama Islam dan materi sejarah Islam di ubah atau ditiadakan kok, wkwkwk.. emangnya mau jadi negara atheis?

Negara itu digambarkan dari konstitusi, hukum dan aturan yang terkandung di dalamnya nggak sih menurutku? Jadi lucu kalau disini di klaim sebagai Negara Islam tapi nyatanya kebijakannya pingin jadiin rakyatnya rakyat minim agama. 

Mana yang mencerminkan Negara Islamnya tuan?

Cuma status warganya di KTP beragama Islam aja yang data statistiknya tinggi, kuantitasnya emang diatas rata-rata. Tapi semua hukum agamanya di jegal, Negara Islam darimananya? 

Orang mau beragama aja dibilang radikal... 

Negara Islam 'your eyes' !

Disini adalah negara dengan penduduk yang berstatus Islam, tapi nuansa Islamnya ingin dihapus pelan-pelan, kalau bisa pemeluknya juga direnggut satu persatu, setidaknya isi kepalanya dulu. 

Ada logo yang bertuliskan Arab mau di ganti logo tanpa tulisan Arab dan logo kreasi budaya suatu suku disini yang mana itu sukuku juga, padahal ga ada hubungannya anjay... dan suku disini ga cuma satu, dia yang pilih kasih dan rasis kelihatannya, dan kayak merajuk gitu gara-gara ada ustadz yang ngomongin hukum kreasi budaya tersebut padahal itu di forum sendiri. 

Merajuknya dengan menggunakan powernya untuk memaksakan sesuatu. Sumpah childish banget sih...

Pokoknya ada yang ingin menggeser tahta dengan perbuatan licik yang tertata rapi, bermodal besar tapi tetap saja banyak yang bisa mencium aroma busuknya. 

Yang mereka sukai dari Islam hanyalah dana haji, dana zakat, pajak orang muslin, ketupat, opor ayam dan daging qurban. CWB sihhh... Citizen With Benefit.

Suara azan aja kepanasan apalagi ayat Al Qur'an. Wkwkwk sejak kapan jadi begini ini tempat lahir gue. 

Ya memang ini aku murka, aku tahu ga ada yang mau dengar tapi aku berhak juga ungkapin khaaan dari pada jadi jerawat dan bisul !

Fyi... Religion is my life, and when somebody try to destroying my life, self defense and cranky is normal !

Jadi jangan mengkambing hitamkan Islam lagi. Kalau ada yang gak beres di negara ini, yang bisa disalahkan adalah pilihan kalian!

Yang mana? Sila dipikir sendiri.

Setelah merong-merong jangan lupa minta maaf . Kemudian pamit...

Wassalam !

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Facebook

Slider Widget

5/recent/slider

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

Lepas Hijab, Patah hati dan Circle Pergaulan

Bismillah... Assalamualaikum...  Hanya selembar kain tapi bernilai marwah diri dan agama, terlihat sepele tapi bisa merubah banyak hal. Itul...

Cari Blog Ini

Tags

Categories

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Tea Time | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com