Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here

Selasa, 03 Juli 2018

Kenapa Aku Memilih Banyak Sendiri

Hai...
 

Mungkin banyak orang yang nggak paham, dengan watak orang yang lebih suka menyendiri. Why? Begitupula dengan aku, yang menghabiskan banyak waktu sendirian daripada 'hinggap' kesana kemari mencari perhatian.

Mungkin pernah lihat quote ini...

People who refuse depend on others have experienced the most disappointment earlier on their lives - Psychology fact

Orang yang menolak bergantung pada orang lain punya pengalaman paling mengecewakan dalam hidupnya - Fakta psikologi.

Aku bukan drama queen, hidup saya hari ini penuh dengan rizki dan anugerah tapi luka dan trauma masa lalu yang sudah terlanjur mempengaruhi jalan pemikiran dan bagaimana bersikap sekarang.

Apa aku nyaman dengan diriku yang sekarang?

Jujur, aku selalu tidak puas dan menyalahkan diri sendiri setiap bertatap muka dengan orang dan bersikap tidak memuaskan.
Orang pasti akan mempunyai kesan tentangku yang kaku, canggung, tidak cerah ceria dan cenderung menghindar.

Tapi sekarang aku mulai menerima dan mencoba mencintai diriku sendiri.

Kalau bukan aku, siapa lagi?

Kenapa aku bisa setrauma ini? dan apa yang paling membuatku kecewa? Apakah aku tidak berlebihan?

Aku mengalami pembullyan, mungkin selama 9 tahun semasa kecil, semasa sekolah.
Begitupun tentang pertemanan, seperti percintaan, tidak banyak persahabatan yang bertahan lama, kesetiaan dan ketulusan susah di temukan.

Pertama ini semua memang membuatku menyalahkan diri, aku memang tak berharga, bukan orang yang pantas di sukai. Hingga aku menyadari bahwa teman-teman itu meninggalkan aku bukan karena keburukanku tapi karena kekuranganku, kemudian melihat yang lebih dan tak butuh aku lagi.

Ketakutanku selalu meliputi setiap bertemu orang. Entah itu orang baru maupun orang yang memang sudah di kenal.

Mereka tidak akan menyukaiku.
Aku tidak akan bisa menyenangkan mereka...
Aku tidak akan mencapai ekspektasi mereka.
Aku akan mengecewakan mereka
Mereka akan meninggalkanku

Ketakutan tidak bisa menyesuaikan diri dengan mereka, mengecewakan mereka, di acuhkan kemudian di tinggalkan.

Sehingga dari awal memilih tidak berharap apapun, dari awal tidak tertarik dengan siapapun.

Pemikiran seperti itulah yang membuatku seakan berkata seperti ini setiap bertemu dan bersama sesaat dengan seseorang, "Oke kita saling kenal, terkadang membicarakan hal yang mendalam, terkadang pergi bersama. Tapi sebatas itu. Aku tidak mengikatmu dan jangan mengikatku, karena aku tahu suatu saat kamu tidak butuh aku, tidak ingat aku dan kita hanya sebatas hubungan 'saling kenal, saling tahu'"

Tak perlu menyematkan gelar 'sahabat' atau gelar mengikat lainnya yang menyebabkan imej tercampur satu sama lain-lain. Aku seakan bisa merasakan enerji bahwa orang ini akan membutuhkan atau menyukaiku dalam waktu lama atau tidak.

Bahkan ketika masih pacaran (masa jahiliyah) aku bisa membaca lelaki tersebut bahwa, 'dia mungkin memang menyukaiku, tapi dia pasti akan meninggalkanku.'

Semua terbaca sejak awal, dan benar-benar terjadi seperti itu.

Ini memang bukan hal yang sepernuhnya baik. Aku tahu aku harus memperbaiki 'stereotype' dikepala yang sudah kadung tertancap.

Menghilangkan prasangka, ketakutan.

Meski itu tidak mudah, sejauh ini aku sudah berusaha.

Kepribadian ekstrovertku sudah keluar,

Meski introvertku masih melekat kuat dan sudah menguasai..


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Facebook

Slider Widget

5/recent/slider

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

Lepas Hijab, Patah hati dan Circle Pergaulan

Bismillah... Assalamualaikum...  Hanya selembar kain tapi bernilai marwah diri dan agama, terlihat sepele tapi bisa merubah banyak hal. Itul...

Cari Blog Ini

Tags

Categories

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Tea Time | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com